6.7.3. Bentuk Name List
A. Name List Tersentralisasi Adalah Name list yang berada pada satu mesin.
# Kelebihan:
– Layanan cukup dilakukan dengan melihat name lists.
– Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tsb dapat diakses, sangat singkat.
– Mudah untuk memperoleh daftar obyek aktif.
# Kekurangan:
– Poor resilience: jika node crash, terjadilah malapetaka.
– Kemacetan (congestion) membatasi availability.
B. Name List Tereplikasi Penuh
Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.
# Masalah:
– WRITE:
• Untuk menjaga konsistensi, jika name list direplikasi, maka setiap perubahan harus terefleksi di semua copy.
• Bagaimana jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak dapat dihubungi (link or node failures)?
– READ:
• Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada beberapa replika yang tidak dapat diakses?
# Solusi:
– Sebuah name server dipilih sebagai master, dan selalu merefleksikan secara akurat state of the world.
– Name servers lainnya bertindak sbg pemberi petunjuk (hint), yang belum tentu benar.
– Propagasi informasi antara master dan replika dilakukan saat ‘sepi’.
# Diperlukan beberapa asumsi yait
–
Data penamaan tidak sering berubah, sehingga ketidakkonsistenan relatif
jarang terjadi. Tergantung dari aplikasi, cukup akurat untuk mail
system tapi tidak untuk sistem berbasis obyek yang sangat dinamis.
–
Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error yang dapat
diatasi. Contoh: Buku telepon yang memuat nomor telepon yang tidak
terpakai lagi.
– Tidak ada masalah jika dipakai data usang.
Contoh: forward pada alamat e-mail yang lama.
# Kelebihan:
– Tidak perlu suatu central name server, di mana seluruh station tergantung pada name server tsb.
– Masih relatif mudah memperoleh daftar obyek dalam suatu jaringan, di mana suatu name list berisi informasi yang dibutuhkan.
– Availability meningkat, shg lokasi obyek dapat ditemukan lebih cepat dari name list tersentralisasi.
# Kekurangan:
– Menggunakan lebih banyak memori.
–
Potensial timbul masalah ketidakkonsistenan. Pada beberapa jaringan,
broadcast packet ke replika sangat meningkatkan overhead jaringan.
C. Name List Tereplikasi Sebagian
# Sebagian name lists disimpan dalam cache setiap mesin.
# Memerlukan mekanisme petunjuk (hint), yang biasanya benar.
# Tidak ada master copy, shg dapat timbul masalah:
– Seberapa besar cache?
– Manakah nama yang harus dihapus dari cache untuk menjaga konsistensi.
# Umum digunakan pada sistem berbasis obyek.
# UID merupakan nama obyek.
# Petunjuk lokasi disimpan dalam nama tsb, untuk menghindari seringnya berkonsultasi dengan name server.
# Petunjuk harus dapat diandalkan.
# Jika sebuah obyek berpindah, maka setiap reference harus diubah satu persatu.
6.8. Contoh Name Service
1. DNS (Domain Name Service)
- memetakan nama domain ke alamat
2. GNS (Global Name Service)
- memetakan global name ke atribut-atribut
- skalabilitas, dapat menangani perubahan
3. X500 directory service
- memetakan nama orang ke dalam alamat suatu e-mail dan nomor telepon
4. Jini discovery service
- mencari objek sesuai dengan atribut yang ada
"WELCOME TO THE WORLD"
Selasa, 23 April 2013
Selasa, 09 April 2013
Sejarah dan Latar Belakang Software Agent
Menurut
Nwana, konsep agent sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnya
dikenalkan oleh seorang peneliti bernama Carl Hewitt dengan concurrent actor
model-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya Hewitt mengemukakan teori tentang
suatu obyek yang yang dia sebut actor, yang mempunyai karakteristik
menguasai dirinya sendiri, interaktif, dan bisa merespon pesan yang datang dari
lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitian berhubungan dengan hal diatas,
kemudian lahirlah cabang ilmu besar yang merupakan turunan dari AI yaitu Distributed
Artificial Intelligence (DAI), yang antara lain membawahi bidang
penelitian, Distributed Problem Solving (DPS), Parallel Artificial Intelligence
(PAI), dan Multi Agent System (MAS).
Masa ini
terkenal dengan masa generasi pertama penelitian software agent, yaitu
periode 1970-1990. Pada umumnya konsentrasi penelitian pada periode ini tertuju
ke arah: pemodelan internal agent secara simbolik, isu-isu makro
mengenai interaksi, koordinasi, dan komunikasi antar agent dalam
kerangka MAS. Tujuan utamanya adalah untuk menganalisa, mendesain, dan
mengintegrasikan system dalam kerangka agent yang bisa berkolaborasi
satu dengan yang lain. Berbagai macam penelitian yang dilakukan pada generasi
pertama (1970-1990) itu terangkum secara lengkap dan terorganisir dengan baik
dalam buku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser, Gasser dan Huns, dan
Chaib-draa.
Kemudian masa generasi kedua dari penelitian agent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini. Konsentrasi penelitian pada periode ini khususnya adalah pada: pengembangan dan penelitian teori agent (agent theory), arsitektur agent (agent architecture) dan bahasa pemrograman yang digunakan (agent language). Terangkum dengan baik dalam buku-buku dan makalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings.
Sumber:
1. bebas.vlsm.org
2. bebas.vlsm.org
3. bebas.vlsm.org
4. rofiqsiregar.wordpress.com
5. rofisiqregar.wordpress.com
6. ilmukomputer.com
Sumber:
1. bebas.vlsm.org
2. bebas.vlsm.org
3. bebas.vlsm.org
4. rofiqsiregar.wordpress.com
5. rofisiqregar.wordpress.com
6. ilmukomputer.com
Selasa, 02 April 2013
Cara traceroute ke sebuah situs
Pengertian Traceroute
Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute
yang dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan
Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai
Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar
interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur
antara host dan tujuan.
Cara melakukan Traceroute pada Windows
- Klik Start > Run
- Setelah muncul pop up lalu anda tinggal ketikkan > CMD
- Lalu munculah gambar seperti di bawah ini , kemudian anda tinggal ketikkan > tracert (spasi) namadomainanda
Dengan traceroute, kita dapat menganalisis informasi
mengenai lokasi router, tipe dan kapasitas interface, tipe dan fungsi router,
serta batas-batas network yang dilalui, berdasarkan DNS interface yang dilalui. Untuk
lebih memperjelas, saya akan mencoba untuk men-traceroute ke situs www.goal.com
Hasil
tracert diatas menunjukkan bahwa koneksi yang digunakan cukup stabil dengan
koneksi agak lambat, terlihat 6 Hops (loncatan). Waktu dalam satuan ms
(millisecond) sama seperti halnya Hops, semakin kecil waktu perpindahan data,
maka akan semakin baik /cepat anda mengakses situs yang anda
traceroute tadi.
Tetapi
jika anda melihat pada hasil tracert ada tanda * atau pesan “request
timed out” pada hasil tracert anda, maka disitulah masalah yang ada pada
koneksi internet anda..
Secara practical,
traceroute digunakan sebagai bahan untuk menganalisa kemungkinan-kemungkinan
penyebab anda tidak bisa mengakses suatu website.
berikut Bagan
- bagannya :
Langganan:
Postingan (Atom)